Rabu, 18 November 2015

MANFAAT BUAH NAGA BAGI KESEHATAN

31 Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan

manfaat buah naga
Buah Naga Putih
Baik buah naga merah ataupun buah naga putih sama-sama memberikan dampak yang sangat luar biasa untuk kesehatan tubuh kita. Dengan mengkonsumsi buah naga secara rutin akan menambah kekebalan tubuh dan memberikan zat serta vitamin lain yang bermanfaat bagi tubuh kita.
Manfaat dan kandungan buah naga sangat baik untuk berbagai macam hal dan pemenuhan vitamin dan mineral dalam tubuh. Ada sekitar 10 manfaat buah naga ini yang akan kita pelajari lebih lanjut, manfaat buah ini sangat banyak jika dikonsumsi secara rutin maka akan membawa efek positif bagi tubuh.
Sebelum membahas manfaat buah naga ini, ada baiknya kita mengetahui kandungan gizi buah naga.
 
Tabel Kandungan Gizi Buah Naga
Gizi Jumlah/100 gram % AKG harian keterangan
Air  87 g NA Sangat kaya akan air
Protein 1.1 g 2.1 %
Lemak  0.4 g NA Praktis tidak ada lemak
Karbohidrat  11.0 g 3.4 %
Serat  3 g 12 % Sumber serat yang cukup tinggi
Vitamin B1 (Thiamine) 0.04 mg 2.7 %
Vitamin B2 (Riboflavin) 0.05 mg 2.9 %
Vitamin B3 (Niacin) 0.16 mg 0.8 %
Vitamin C (Ascorbic Acid) 20.5 mg 34.2 % Mengandung 3x lebih banyak dari wortel
Kalsium (Ca) 8.5 mg 0.9 %
Besi (Fe) 1.9 mg 10.6 % Sumber besi yang cukup baik

Manfaat Buah Naga

Manfaat buah naga bagi kesehatan tubuh memang sangat beragam, mulai dari manfaat yang sederhana sampai dengan manfaat yang penting dan tidak kita ketahui secara luas. Berikut adalah beberapa manfaat buah ini untuk tubuh kita.
Bagi anda yang telah mencoba berbagai hal dalam menurunkan berat badan sebaiknya mulai menyetok buah naga di dalam kulkas anda. Salah satu cara menurunkan berat badan adalah dengan mengisi perut dengan makanan kaya serat rendah kalori yang tidak membuat perut melar. Salah satunya adalah dengan konsumsi buah naga, buah ini memiliki kandungan serat yang tinggi dan mengandung banyak air yang akan membuat pencernaan menjadi lancar.

Manfaat Buah Naga Untuk Konsumsi Sehari Hari

Buah naga sangat bermanfaat jika dikonsumsi sehari hari, buah ini memiliki kandungan air dan vitamin serta serat yang sangat tinggi. Selain itu, manfaat buah naga lainnya secara tidak langsung yang penting adalah untuk menurunkan kadar kolestrol, memperkuat tulang dan gigi, merawat kesehatan mata, dan merawat kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa manfaat buah naga untuk dikonsumsi sehari hari

11. Memperkuat tulang dan gigi

12. Baik untuk membersihkan usus

13. Mencegah peradangan

14. Menjaga ion tubuh

15. Buah untuk meningkatkan stamina

16. Agar tidak mudah kram

17. Mencegah kelumpuhan otot

18. Baik untuk menjaga kelembaban kulit

19. Baik untuk manula

20. Menjaga kesehatan syaraf

21. Baik untuk menjaga usus dari perkembangan bakteri

22. dapat digunakan untuk perwarna alami (buah naga merah)

23. dapat digunakan untuk membasmi jerawat

24. Mencegah kerapuhan tulang

25. Baik untuk pencernaan bayi di atas 1 tahun

26. Menjaga kelancaran sistem peradaran darah

27. Baik untuk meningkatkan ASI

28. Baik untuk mengobati panas dalam

29. Baik untuk mengobati sariawan

30. Sangat ampuh untuk mengatasi tengorokan kering

31. Dapat menjaga kulit wajah agar tetap kencang

Mengingat manfaat kesehatan sangat banyak sekali, jangan pernah ragu untuk mengkonsumsi buah naga agar kesehatan anda selalu terjaga sepanjang hari. Buah ini juga dapat membantu sistem pencernaan tubuh manusia.

Efek samping buah naga
Sampai saat ini masih belum ditemukan efek samping konsumsi buah naga, buah ini dapat dikonsumsi oleh wanita hamil, menyusui, penderita diabetes, penyakit jantung, hingga penderita asma. Namun perlu diketahui bahwa satu satu nya efek yang akan anda terima adalah air seni dan feses yang agak berubah kemerah-merahan.
Bayi berumur 1 tahun juga telah dapat diberikan konsumsi buah naga.

SUMBER: http://manfaat.co.id/manfaat-buah-naga

MAKALAH BISNIS PENGANTAR



MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA DAN HUBUNGAN TENAGA KERJA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Manajemen sumber daya manusia atau dapat disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana megatur dan hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimilki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata-mata menjadi sumber daya bisnis. Kajian manajemen sumber daya manusia menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.  

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia?
2.      Bagaimana proses Manajemen Sumber Daya Manusia?
3.      Bagaimana konteks hukum dalam Manajemen Sumber Daya Manusia?

C.    TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
2.      Mengetahui proses-proses dalam Manajemen Sumber Daya Manusia?
3.      Mengetahui apa saja konteks hukum dalam Manajemen Sumber Daya Manusia?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    DASAR-DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai proses penggajian, pengembangan, motivasi dan evaluasi karyawan untuk mencapai tujuan peusahaan. Berbagai kebijaksanaan, prosedur, dan program di desain untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dan orang yang mengerjakannya. Tujuan pendekatan ini adalahuntuk memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan dan mengembangkan kecakapan personil perusahaanagar tercapai peningakatan efisiensi, dan untuk mengetahui kualitas karyawan yang mampumemenuhi tujuan perusahaan. Pendekatan sumber daya manusia sering kali berupa program untuk pengembangan minat dan bakat karyawan. [1]

1.      Kepentingan Strategis Manajemen Sumber Daya
Sumber daya manusia menjadi faktor penetu keberhasilan pelaksanan organisasi yang efektif. Status manajemen sumber daya manusia (atau biasa disebut sebagai personalia) pernah diremehkan oleh banyak organisasi, tetapi derajat kepentingannya telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Semakin pentingnya manajemen sumber daya manusia  berakar dari menigkatnya kerumitan hukum, kesadaran bahwa sumber daya manusia merupakan  alat berharga bagi peningkatan produktivitas, dan kesadaran pada dewasa ini mengenai biaya yang berkaitan dengan manajemensumber daya manusia yang lemah.
Tentu saja para manajer saat ini sadar bahwa keefektifan  fungsi-fingsi sumber daya manusai mereka berdampak pada kinerja perusahaan. Perencanaan sunber daya manusia yang buruk dapat mengakibatkan serangkaian rekrutmen yang diikuti oleh pemecatan. Sisitem kompensasi yang sembarangan tidak dapat menarik, mempertahankan, memotivasi karyawan yang bagus, serta praktek-praktek rekrutmen yang usang dapat menyebabkan perusahaan terkena sanksi hukum yang mahal dan memalukan. Oleh karena itu, banyak perusahaan sedang mengembangkan rencana sumber daya mausia strategis yang terinteegrasi dengan aktivitas-aktivitas perecanaan strategis lainnya.

2.      Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan pengembangan strategis untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Perencanaan sumber daya manusia melibatkan analisis pekerjaan dan perkiraan permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Analisis pekerjaan (job analysis) adalah analisis sistematis terhadap pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi. Analisis pekerjaan terdiri dari dua bagian:
Ø  Deskripsi pekerjaan (job description) merincikan tugas-tugas dan tanggung jawab suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serta alat, bahan, perlengkapan, dan informasi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
Ø  Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merincikan keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut secara efektif.

Memperkirakan Permintaan dan Penawaran SDM
Setelah para manajer memahami sepenuhnya pekerjaan yang akan dilakukan didalam suatu organisasi, mereka dapat mulai merencanakan kebutuhan SDM dimasa depan. Manajer mengawalinya dengan cara menilai tren penggunaan SDM di masa lalu, rencana organisasi di masa depan, dan tren ekonomi secara umum. Ramalam penjualan yang baik sering kali menjadi dasar perhitungan kebutuhan SDM, terutama pada organisasi kecil. Penalaran historis kemudian dapat digunakan untuk memprediksi permintaan akan berbagai jenis karyawan, seperti bagian operasi dan perwakilan penjualan. Organisasi besar menggunakan model yang jauh lebih rumit untuk memprediksi kebutuhan SDM.
Peramalan penawaran tenaga kerja terdiri dari dua tugas:
Ø  Meramalkan penawaran internal (internal supply) yaitu jumlah dan jenis karyawa yang akan berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa mendatang.
Ø  Meramalkan penawaran eksternal (eksternal supply) yaitu jumlah dan jenis irang yang akan tersedia bagi proses rekrutmen dari semua pasar tenaga kerja.

B.     PENYUSUNAN STAF DALAM ORGANISASI
Ketika para manajer telah memutuskan bahwa karyawan baru diperluka, mereka kemudian mengalihkan perhatian mereka untuk merekrut dan mempekerjakan bauran orang-orang yang tepat. Penyusunan staf dalam organisasi merupakan salah satu tugas yang paling rumit dan penting dalam manajemen SDM yang baik.

1.      Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi. Tujuan penyelenggaraan rekrutmen adalah  untuk mendapatkan sejumlah pelamar yang sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan.
Ø  Rekrutmen Internal
Perekrutan internal dilakukan dengan mempertimbangkan karyawan yang ada untuk mengisi lowongan atau jabatan yang tersedia. Pada umumnya karyawan yang ada dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun demikian karyawan dapat juga dipertimbangkan untuk dialihtugaskan dari satu posisi ke posisi lain yang sejajar.

Ø  Rekrutmen Eksternal
Perekrutan eksternal adalah upaya untuk menarik pelamar pekerjaan dari luar perusahaan. Sarana untuk perekrutan eksternal yang dapat digunakan antara lain iklan surat kabar, pengumuman dikampus pergururan tinggi dan lembaga penyalur tenaga kerja.

2.      Menyeleksi Sumber Daya Manusia
Proses seleksi dilakukan untuk memilih pelamar yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan lowongan yang ditawarkan. Seleksi dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan orang yang paling sesuai untuk melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh manajemen seleksi dilakukan melaui beberapa tahapan. Setiap pelamar tidak harus menempuh seluruh proses seleksi, melainkan dapat ditolak berdasarkan hasil uji seleksi pada tahapan tertentu sebelum sampai pada tahap akhir.

Ø  Penyaringan Awal
Dua tahap awal dalam proses seleksi yang meliputi wawancara permulaan dan pemeriksaan formulir atau surat lamaran pekerjaan. Wawancara awal pada umumnya dilakukan dalam waktu singkat yaitu kurang dari lima belas menit. Tahap ini merupakan babak penyisihan dalam seleksi untuk mnyisihkan calon yang berkualifikasi kurang memadai. Formulir lamaran pekerjaan cenderung ringkas dan hanya berisi sejumlah informasi terbatas. Pelamar sering kali dipilih berdasarkan resume atau daftar riwayat hidup. Resume menyajikan ikhtisar pribadi dan riwayat pekerjaan pelamar.

Ø  Tes Pekerjaan
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkata kecerdasan dan pengetahuan umum, bakat yang sesuai dengan pekerjaan, tingkat kecakapan, mental kerja, sikap, dan kepribadian. Misalnya, tes untuk megukur sikap terhadap kewenangan, sikap terhadap bawahan, dan kesediaan bekerja sama dalam suatu tim.
Ø  Wawancara Seleksi
Pokok pembicaraan dalam wawancara ini meliputi pengalaman kerja, keterampilan, kemampuan, pendidikan, dan minat. Untuk posisi manajer atau profesional, pelamar dapat diwawancarai dalam waktu yang relatif lama yang dilakuka oleh beberapa pewawancara. Pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan alasan yang mendorong hasrat pelamar untuk bekerja diperusahaan.

Ø  Orientasi Karyawan
Orientasi ialah proses pengenalan karyawan baru dengan perusahaan. Topik orientasi mulai dari sesuatu yang sederhan seperti lokasi kafetaria hingga perihal yang berhubungan dengan jalur karir dalam perusahaan. Orientasi berupa presentasi informal yang disampaika oleh manajer sumber daya manusia, berlangsung dalam waktu singkat.

3.      Keterampilan yang Dicari Perusahaan
a.       Keterampilan dalam komunikasi tertulis
b.      Kecakapan dalam mengambil keputusan yang tepat
c.       Sikap terhadap pekerjaan
d.      Kecakapan komunikasi lisan
e.       Kematangan kepribadian dan sikap dewasa
f.       Kebiasaan kerja yang dapat dikembangkan
g.      Kecakapan menjalin hubungan antar pribadi.

C.    MENGEMBANGKAN ANGKATAN KERJA
1.      Program Pelatihan
Setelah mengikuti program orientasi, karyawan baru kemudian memasuki program pelatihan formal untuk karyawan. Tujuan pelatihan ini adalah untuk menngkatkan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan. Program pelatihan dikembangkan dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Peletihan dapat diklasifikasikan menjadi:
Ø  Pelatihan saat bekerja (on the-job training) terjadi sewaktu karyawan sedang bekerja. Pelatihan terkadang bersifat informal.
Ø  Pelatihan di luar tempat kerja (off the-job training) yaitu pelatihan yang dilakukan disuatu tempat yang terkendali dan jauh dari tempat kerja.
Ø  Pelatihan simulasi (vestibule training) yaitu pelatihan atas dasar pekerjaan yang dilaksanakan dalam lingkungan simulasi yang jauh dari lokasi kerjanya.

2.      Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan evaluasi atau prestasi kerja karyawan dalam rangka menentukan sejauh mana karyawan melakukan pekerjaan secara efektif. Proses penilaian dimulai ketika seorang manajer menetapkan standar kinerja bagi seorang karyawan. Kemudian manajer mengobservasi kinerja karyawan. Jika standarnya jelas, menajer tidak akan terlalu sulit membandingkan harapan dan kinerja.

D.    KOMPENSASI DAN TUNJANGAN
Kompensasi atau imbalan kerja, yang meliputi gaji dan tunjangan, berhubugan erat dengan evaluasi prestasi. Karyawan yang melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik cenderung memperoleh kenaikan kompensasi yang lebih besar. Pembayaran kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal.

1.      Pengaruh Internal: Evaluasi Pekerjaan
Upah, gaji dan tunjangan mencerminkan seberapa penting arti suatu pekerjaan. Upah merupakan kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan berdasarkan jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja. Sedangkan gaji adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan karena seseorang melaksanakan tanggung jawab pekerjaan.
Untuk menetapkan upah dan gaji, perusahaan dapat menggunakan evaluasi pekerjaan, suatu perbandingan pekerjaan yang sistematis berdasarkan keterampilan yang diperlukan, tanggung jawab dan pengalaman. Setiap evaluasi terdiri dari tiga tahapan:
a.       Analissi pekerjaan menyeluruh.
b.      Identifikasi atas faktor-faktor yang dapat diberi imbalan, meliputi pengetahuan, pelatihan khusus, tingkat kesulitan pekerjaan, kemampuan mengatasi persoalan, dan penggunaan perlengkapan.
c.       Pemilihan metode evaluasi pekerjaan menurut faktor yang dapat diberi imbalan.

2.      Pengaruh Eksternal: Kompensasi Kompetitif
Untuk menetapkan besarnya jumlah kompensasi untuk karyawan, perusahaan harus memperhatikan ketentuan kompensasi yang ditetapkan oleh pesaing atau perusahaan lain. Jika perusahaan lain membayar gaji lebih tinggi, orang akan cenderung bekerja di perusahaan tersebut. Banyak perusahaan besar yang melakukan penelitian untuk megetahui tingkat gaji perusahaan lain.
Manajemen dapat menetapkan gaji lebih tinggi atau lebih rendah daripada tingkat gaji yang berlaku. Pada umumnya perusahaan mencoba untuk menawarkan upah dan gaji yang kompetitif dalam suatu wilayah geografi atau suatu industri.

Jenis Kompensasi
1.      Gaji pokok
Meskipun tidak mencerminkan porsi terbesar dari paket kompensasi eksekutif, gaji merupakan faktor penting menentukan standar hidup eksekutif. Gaji juga merupakan dasar untuk kompensasi dalam bentuk yang lain. Misalnya, jumlah bonus dan tunjangan tertentu dapat didasarkan pada gaji pertahun.

2.      Bonus
Pembayaran bonus mencerminkan kepercayaan manajerial dalam nilai insentif mereka. Sekarang ini setiap eksekutif mendapat bonus yang besarnya bervariasi berdasarkan gaji pokok.



3.      Insentif Jangka Panjang
Kebebasan memilih saham merupakan insentif  jangka panjang yang di desain untuk membulatkan minat manajemen agar tetap bekerja pada perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun perusahaan mempunyai berbagai perencanaan, kesempatan untuk memilih saham akan memberi kesempatan bagi manajer untuk membali saham dalam jumlah tertentu dengan harga yang berlaku sekarang atau lebih rendah dari harga pasar. Bentuk kompensasi ini menguntungkan pada saat harga saham mengalami kenaikan. Tetapi pada rencana pemilikan saham ini terdapat faktor yang kurang menguntungakan, yakni manajer merasa kurang nyaman berinvestasi di perusahaan tempat mereka berkarir.

4.      Tunjangan Eksekutif
Tunjangan eksekutif biasanya lebih besar daripada yang diterima oleh karyawan lain karena tunjangan di dasarkan atas gaji manajer yang lebih tinggi.

5.      Penghasilan Tunjangan
Penghasilan tambahan tidaklah berupa uang melainkan fasilitas yang memberikan berbagi kemudahan, misalnya mobil atu kendaran inventaris perusahaan, jamuan makan utnuk tamu perusahaan, rumah dinas, akomodasi dalam perjalanan bisnis, biaya perawata kesehatan, keanggotan klub olahraga, penyelenggaraan konferensi dan pertemuan dengan para profesional.

E.     KONTEKS HUKUM DALAM MANAJEMEN SDM
1.      Kesetaraan Kesempatan Bekerja
Tujuan mendasar seluruh peraturan kesetaraan kesempatan bekerja adalah melindungi orang-orang dari tindakan diskriminasi yang tidak adil atau tidak wajar dalam lingkungan kerjanya. Pertama-tama perlu diperhatikan bahwa diskriminasi tersebut tidak ilegal. Selama dasar diskriminasi tersebut semata-mata berkaitan dengan pekerjaan dan diterpakan secara objektif dan konsisten, maka tindakan tersebut dianggap legal dan wajar.
Masalahnya timbul ketika orang-orang dibeda-bedakan tidak berdasarkan pekerjaan. Dalam kasus seperti itu, diskriminasi yang terjadi termasuk tindakan ilegal. Berbagai keputusan pengadilan, ditambah dengan keputusan interpretasi atas berbagai undang, menyatakan bahwa tindakan-tindakan diskriminasi ilegal yang dilakukan oleh suatu organisasi atau manajernya meyebabkan anggota “golongan yang telindungi” dibeda-bedakan secara tidak wajar dari anggota lain dalam organisasi tersebut. Golongan terlindungi terdiri dari semua orang yang mempunyai satu karakteristik atau lebih yang diindikasikan oleh undang-undang tertentu. Kriteria yang paling umum untuk mendefinisikan golongan terlindungi meliputi ras, warna kulit, agam, jenis kelamin, umur, asal negara, status kecacatan, dan status sebagai veteran militer.

Ø  Pelaksanaan Kesetaraan Kesempatan Bekerja
Pelaksanaan kesetaraan kesempatan bekerja ditangani oleh dua badan pemerintah. Equal Employment Oportunity Commission (Komisi Kesetaraan Peluang Kerja), atau EEOC, adalah suatu divisi dalam Departemen Kehakiman. Komisi itu diciptakan oleh Pasal VII Civil Right Act tahun 1964 dan mempunyai tanggung jawab khusus melaksanakan Pasal VII , Equal Pay Act, dan American with Disabiliteis Act.
Badan pemerintah lainnya yang bertanggung jawab memonitor peraturan kesetaraan kesempatan bekeraja adalah Office of Federal Contract Compliance Programs, atau OFCCP yang bertanggung jawab melaksanakan peritah eksekutif yang diterapkan pada perusahaan yang melakukan bisnis dengan pemerintah federal. Bisnis yang mengadakan kotrak dengan pemerintah harus memiliki berkas rencana tindakan afirmatif secara tertulis,yaitu pernyataan tertulis mengenai cara organisasi itu secara aktif merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan anggota golongan teerlindungi yang bersangkutan.

Ø  Masalah Hukum dalam Pemberian Kompensasi
Seperti yang kita lihat sebelumnya, sebagian besar peraturan kesempatan bekerja dirancang untuk memberikan kesetaraan kesempatan bekerja. Akan tetapi, bebrapa peraturan telah melampaui kesetaraan kesempatan bekerja dan benar-benar menyelesaikan persoalan-persoalan lain. Salah satu bidang seperti itu adalah peraturan yang meliputi pemberian kompensasi.

2.      Persoalan Hukum dalam Manajemen SDM Masa Kini
a.      Keselamatan dan Kesehatan Karyawan
Occupational Safety and Health Act of 1970, atau adalah peraturan tunggal yang paling lengkap yang pernah diberlakukan mengenai keselamatan dan kesehatan karyawan. OSHA menetapkan agar setiap perusahaan memiliki kewajiban melengkapi para karyawannya dengan lingkungan kerja yang bebas dari bahaya yang dapat menyebabkan atau kemungkinan besar menyebabkan terjadinya kematian atau penderitaan fisik. Apabila petugas OSHA yakin bahwa suatu pelanggaran telah terjadi, surat panggilan diterbitkan. Pelanggaran ygn tidak serius dapat dikenai denda sampai dengan $1.000 per kecelakaan. Pelanggaran serius atau pelanggaran sengaja dan berulang kali dapat dikenai denda sampai dengan $10.000 per kecelakaan.

b.      Pengkaryaan Atas Dasar Keinginan
Konsep pengkaryaan atas dasar keiinginan menyatakan bahwa perusahaan atau karyawannya mempunyai hak yang sama untuk mengakhiri hubungan pekerjaan kapan pun, dengan alasan apapun, dan dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Konsep ini secara spesifik menyatakan bahwa perusahaan mempekerjakan seseorang atas keinginannya sendiir dan dengan demikian dapat mengakhiri hubungan pekerjaan kapan pun juga untuk alasan apapun juga. Akan tetapi, selama lebih dari dua dasawarsa terakhir, karyawan yang diberhentikan menantang doktrin pengkaryaan atas dasar keinginan itu dengan cara mengajukan gugatan terhadap mantan atasan atas dasar pemberhentian yang tidak sah.


F.     TANTANGAN-TANTANGAN BARU DI LINGKUNGAN KERJA YANG TERUS BERUBAH
1.      Mengelola Keanekaragaman Tenaga Kerja
Serangkaian tantangan sumber daya manusia yang sangat penting berpusat pada keanekaragaman tenaga kerja (workforce diversity) yaitu kisaran sikap, nilai-nilai, kepercayaan dan perilaku para pekerja yang berbeda sesuai dengan jenis kelamin, ras, umur, etnis, kemampuan fisik, dan karakteristik relevan lainnya. Di masa lalu, organisasi cenderung berusaha menyeragamkan angkatan kerja mereka, berusaha menjadikan setiap orang berpikir dan berprilaku serupa. Akan tetapi, sekarang ini banyak organisasi menyadari bahwa mereka tidak hanya harus memperlakukan setiap orang dengan cara sama, tetapi juga mereka harus mengakui kepribadian masing-masing orang yang mereka pekerjakan. Mereka juga harus mengakui bahwa keragaman dapat menjadi keunggulan bersaing. Angkatan kerja yang beragam dapat membawa sejumlah informasi untuk mengatasi masalah dan dapat memberikan pandangan mengenai pemasaran produk-produk kepada konsumen yang lebih beragam.

2.      Menghadapi Tenaga Kerja yang Terorganisir
Serikat buruh adalah sekelompok individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti upah yang lebih tinggi, jam kerja yang lebih singkat, keamanan kerja yang lebih besar, tunjangan yang lebih besar, atau kondisi kerja yang lebih baik. Relasi kerja menggambarkan proses yang berurusan dengan karyawan yang diwakili oleh serikat buruh.
Serikat buruh muncul dan akhirnya berkembang baik karena mereka memberikan solusi terhadap masalah pekerja yang paling serius. Mereka memaksa manajemen mendengar keluhan dari semua karyawan mereka dan bukannya hanya keluhan beberapa karyawan yang cukup berani (atau bodoh) berbicara. Maka kekuatan seriakt buruh berasal tindakan kolektif (bersama). Tawar menawar kolektif merupakan proses yang dilalui para pemimpin serikat buruh dan manajer untuk menegosiasikan syarat umum dan kondisi pekerjaan bagi pekerja yang diwakili oleh serikat buruh. Walaupun tawar menawar kolektif jarang terjadi dalam bisnis kecil, kebanyakan bisnis yang lebih besar dan menengah harus terlibat dalam proses tersebut.

3.      Tawar-Menawar Kolektif
Bila serikat buruh sudah diakui secara resmi, serikat ini memikul peran sebagai agen tawar-menawar resmi bagi para pekerja yang diwakilinya. Tawar menawar kolektif merupakan satu proses yang terus berjalan yang mencakup baik pembuatan konsep maupun persyaratan kontrak tenaga kerja.

a.      Mencapai Kesepakatan Tentang Persyaratan Kontrak
Proses tawar menawar kolektif dimulai ketika serikat buruh dikenal sebagai negosiator yang istimewa bagi para anggotanya. Siklus tawar menawar sendiri dimulai ketika pemimpi serkat buruh bertemu dengan perwakilan manajemen untuk mnyepakati sebuah kontrak. Berdasarkan undang-undang, kedua pihak harus duduk dimeja perundingan dan berunding secara jujur.
Kadang kala, proses ini berjalan cukup mulus. Akan tetapi, diwaktu lain kedua pihak tidak dapat atau tidak akan sepakat. Kecepatan dan kemudahan untuk menyelesaikan kebuntuan ii sebagian bergantung pada sifat dari isu kontrak, keinginan masing-masing pihak untuk emnggunakan taktik-taktik tertentu, dan penggunaan pihak penengah atu arbitrasi.

b.      Isu Kontrak
Kontrak tenaga kerja sendiri dapat mengahsilkan rangkaian masalah (isu) yang berbeda. Sebagian permasalahan ini menuntut serikat pekerja bertindak atas nama para anggota.

1)      Kompensasi
Salah satu aspek dari kompensasi adalah upah terkini. Yang jelas, serikat buruh ingin pekerja merkeka mendapatkan upah lebih tinggi dan mencoba meyakinkan manajemen untuk menaikkan upah per jam bagi semua atau beberapa karyawan.
Yang juga menjadi perhatian para serikat buruh adalah kompensasi di masa mendatang, tingkat upah yang dibayarkan selama tahun-tahun kontrak berikut. Salah satu alat yang paling umum untuk mengamankan kenaikan upah adalah penyesuaian biaya hidup (cost of living adjustmen: COLA).

2)      Tunjangan
Tunjangan karyawan juga merupakan komponen penting dalam kebanyakan kontrak tenaga kerja. Serikat buruh umumnya ingin pemberi kerja membayar semua atau sebagian besar biaya asuransi bagi karyawan. Tunjangan lainnya yang umumnya diajukan selama perundingan mencakup tunjangan pensiun, liburan yang dibayar, dan kondisi kerja.

3)      Keamanan Kerja
Dalam beberapa kasus, permintaan akan keamanan kerja memuat perjanjian bahwa perusahaan tidak berpindah ke tempat lain. Dalm kasus lain, kontrak bisa menyatakan bahwa jika angkatan kerja dikurangi, senioritasnakan digunakan sebagai patokan untuk menentukan karyawan mana yang tetap mempertahankan pekerjaannya.

4)      Isu Serikat Buruh Lainnya
Kemungkinan isu lain mencakup hal-hal seperti jam kerja, kebijakan waktu lembur, pengaturan peiode waktu istirahat, rancangan upah yang berbeda untuk karyawan yang bekerja dalam shift, penggunaan pekerja tidak tetap, prosedur peyampaian keluhan, dan kegiatan serikat buruh yang diizinkan.

5)      Hak-hak Manajemen
Manajemen menginginkan kendali penuh atas kebijakan perekrutan, penugasan kerja, dan lain-lain. Sementara itu, serikat buruh sering mencoba membatasi hak manajemen dengan memperinci perekrutan, penugasan, dan kebijakan-kebijakan lain. Serikat buruh mencoba untuk mengamankan pekerjaan dengan mendefinisikan sebanyak mungkin kategori yang berbeda. Tentu saja, manajemen menolak praktek itu, karena membatasi keluwesan dan menimbulkan kesulitan untuk merotasikan pekerja.
c.       Bila Tawar-Menawar Gagal
Kebuntuan (impasse) terjadi bila, setelah satu sesi tawar menawar, manajemen dan tenaga kerja gagal menyepakati kontrak baru atau kontrak untuk menggantikan kesepakatan yang hampir kadaluarsa.walaupun pada umumnya desepakati bahwa kedua belah pihak mengalami kerugian bila terjadi kebuntuan dan beberapa tindakan oleh satu pihak bertentangan dengan pihak lain, masing-masing pihak dapat menggunakan bebrapa taktik untuk mendukung alasan-alasannya sampai kebuntuan itu dipecahkan.

1)      Taktik Serikat Buruh
Bila permintaan mereka tidak dipenuhi, serikat buruh mungkin menempuh berbagai taktik untuk tawar meanawar. Yang paling utama adalah pemogokan. Pemogokan terjadi bila karyawan untuk sementara meninggalkan tempat kerja dan menolak untuk bekerja. Macam-macam pemogokan:
Ø  Pemogokan ekonomi, yaitu pemogokan yang biasanya dipicu oleh jalan buntu menyangkut satu atau lebih butir tawar-menawar wajib.
Ø  Pemogokan simpati, yaitu pemogokan yang dilakukan satu serikat buruh untuk mendukung aksi yang dimulai oleh serikat buruh lain.

Untuk mendukung suatu pemogokan, serikat buruh yang menghadapi jalan buntu memiliki kegiatan hukum lain yang bisa diandalkan:
Ø  Picketing, yaitu aksi tenaga kerja dimana para pekerja melakukan damonstrasi di pintu masuk fasilitas perusahaan.
Ø  Boikot, yaitu aksi tenaga kerja dimana para pekerja menolak membeli produk dari permberi kerja sasaran.
Ø  Perlambatan kerja, yaitu aksi tenaga kerja dimana para pekerja melakukan pekerjaan lebih lambat dari biasanya.

2)      Taktik Manajemen
Ø  Lockout, merupakan taktik manajemen dimana para pekerja dtolak untuk masuk ke tempat kerja pemberi kerja. Lockout melanggar hukum jika digunakan sebagai senjata ofensis untuk memberikan manajemen keuntungan tawar-menawar.
Ø  Strikebreaker, yaitu pekerja yang dipekejakan secara permanen atau sementara untuk menggantikan karyawan yang mogok.

Mediasi dan Arbitrasi
Daripada mengunakan senjata-senjata yang destruktif ini untuk berkonfrontasi satu sama lain, tenaga kerja dan manjemen dapat sepakat mengundang pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan perselisihan mereka:
Ø  Mediasi merupakan metode menyelesaikan perselisihan tenaga kerja dimana pihak ketiga  dapat menyarankan, tetapi tidak dapat memutuskan kesepakatan.
Ø  Arbitrasi sukarela, yaitu metode menyelesaikan perselisihan tenaga kerja dimana kedua pihak setuju untuk menerima penilaian dari pihak yang netral.
Ø  Arbitrasi wajib, yaitu metode menyelesaikan perselisihan tenaga kerja dimana kedua pihak secara umum dituntut untuk menerima penilaian dari pihak yang netral.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sumber daya manusia senantiasa melekat pada perusahaan apapun sebagai faktor penentu maju mundurnya perusahaan tersebut. Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sangatlah penting karena sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik untuk memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan eksistensi perusahaan dimulai dari manusia itu sediri dalam mempertahankan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara maksimal. Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.
Untuk itu, sebelum melakukan seleksi pemilihan karyawan perusahaan menentukan kebuthan karyawan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas (jumlah).
Pelaksanaan seleksi merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan atau aktivitas Manajemen Sumber Daya Mausia. Terutama untuk pengadaan tenaga kerja, karena dengan adanya seleksi maka akan menghasilkan karyawan-karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik dari segi jumlah maupun mutu, yang akan menjamin kelancaran tugas-tugas dan jalannya aktivitas perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky dan Ronald J. Ebert. 2007. BISNIS. Jakarta: Erlangga.
M. Manulang. 2008. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Andi.



[1] Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: Andi, 2007) hlm.203.